#SIP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM adalah
sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi
biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi
eksekutif.
Sistem adalah sekumpulan unsur
(elemen/kegiatan/prosedur) yang saling terpadu dan bekerjasama satu sama lain.
Manajemen menurut Mary Parker (Stoner &
Freeman, 2000) adalah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art
of getting things done through people). Meskipun banyak definisi manajemen yang
telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing.
Walaupun demikian, yang dimaksud manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan,
kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan, dan sistem informasi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen merupakan kegiatan
yang dilakukan sekelompok unsur dalam sebuah organisasi yang saling terkait
dalam usaha memecahkan suatu masalah dengan memanfaatkan sumberdaya manajemen
sehingga sampai pada sebuah pemberian informasi yang mendukung pengambilan
keputusan.
• James
Alter (1992): Kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
• Bodnar
& Hopwood (1993): Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
• Turban,
McLean, dan Waterbe (1999): Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Intinya, SIM
mengelola data atau informasi masukan hingga menghasilkan informasi untuk
berbagai pihak.
• Gordon
B. Davis: system manusia dan mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung
operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
• George
M. Scott: kumpulan interaksi dari system informasi yang menyediakan informasi
baik untuk kebutuhan manajerial maupun untuk kebutuhan operasional.
Secara umum, SIM adalah sistem informasi yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai
proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen.
2. Konsep
Sistem Informasi Manajemen
Selain kita harus mengetahui definisi dari
SIM, kita juga harus mengetahui dan memahami konsep-konsep yang berhubungan
dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi. Berikut adalah konsep-konsep
pokok SIM.
·
Konsep Informasi
Informasi
menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
·
Konsep Manusia
sebagai Pengolah Informasi
Kemampuan manusia
sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan
mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
·
Konsep Sistem
Karena sistem
informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk
memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
·
Konsep Organisasi
dan Manajemen
Sistem informasi
berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi
manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.Konsep
Pengambilan Keputusan. Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan
rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan
keputusan dalam organisasi.
·
Konsep Nilai
Informasi
Informasi mengubah keputusan,
perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi
dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya
dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan,
misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs
mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sitem informasi membantu
para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai
perusahaan. Informasi yang didapat merupakan bahan masukan penting bagi manajer
dalam pengambilan keputusan.
3. Tujuan
Sistem Informasi Manajemen
a) Menyediakan
informasi yang dipergunakn untuk perencanaan , pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan.
b) Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
c) Menyediakan
informasi yang akan digunakan dalam perhitungan harga pokok, rekrutmen atau
tujuan-tujuan manajerial lain.
Tujuan
lain dari sistem informasi manajemen yaitu digunakan dalam perancangan dan
pengimplementasian prosedur/aturan, proses, dan rutinitas yang menghasilkan
laporan yang lebih akurat, konsisten dan on time.
Adapun
tujuan dasar dari keberjalanan sistem informasi manajemen adalah sebagai
berikut :
a) Memperoleh Data
Mendapatkan data
kontekstual atau disebut dengan data mentah dari operasional yang berasal dari
berbagai sumber di internal maupun eksternal organisasi dan dianggap mampu
memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan.
b) Mengolah Data
Data yang
diperoleh sebelumnya kemudian diolah dan diubah menjadi informasi yang lebih
bermanfaat dan dibutuhkan dalam aktivitas pada fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan memimpin. Selain itu informasi
tersebut diperlukan dalam pengendalian fungsi pada level operasional, taktis,
dan strategis.Aktivitas dalam pengolahan data meliputi :
• Menyusun
perhitungan data
• Melakukan
sortir terhadap data
• Mengelompokkan
data
• Menyederhanakan
data
c) Menyimpan, Menggunakan, dan Menyebarkan
Informasi
Informasi dari
hasil pengolahan sistem informasi manajemen diharapkan dapat berguna di
kemudian hari sehingga perlu disimpan dengan rapih. Informasi yang disimpan
juga harus mudah diakses supaya dapat dipergunakan kembali. Informasi tersebut
nantinya dipergunakan oleh pihak manajemen yang memerlukan sehingga perlu
didistirbusikan pada pihak yang berkaitan melalui jaringan organisasi agar
lebih bermanfaat.
4. Model
Sistem Informasi Manajemen
a. Model Fisik
Adalah
penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa
prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat
mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan
model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
b. Model Naratif
Adalah
penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah
model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan
paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
c. Model Grafik
Adalah model yang
mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan
sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik
berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
d. Model Matematis
Adalah model yang disajikan
dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP (Break
even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP : Break
Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model ini seringkali
digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll.
Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi, namun seringkali
model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai dengan
tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.
5. Peranan
Sistem Informasi Manajemen dalam memecahkan permasalahan
Sistem informasi manajemen atau lebih dikenal
dengan nama SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu
organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik
pengelolaan informasi dalam suatu organisasi.
SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting
di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya
sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang
kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari
kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu
organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah
data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan
menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar
suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena
data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.
Sistem Informasi Manajemen dalam pemecahan
masalah ada 2 dasar yaitu:
1. Sumber Daya Informasi Seorganisasi
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu cara
organisasi untuk menyediakan informasi dalam rangka pemecahan masalah. Sistem
tersebut merupakan suatu komitmen format dari para eksekutif untuk menyediakan
komputer sebagai alat bantu bagi manajer untuk memecahkan masalah.
2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Ide utama dibalik S.I.M adalah menjaga agar
pasokan informasi mengalir terus ke manajer.
B. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
1. Definisi
Sistem Penunjang Keputusan
Sistem pendukung adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau
Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi,
membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi
agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation
research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum),
saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama
yaitu (Sprague et.al, 1993):
Sistem yang berbasis komputer :
a) Dipergunakan
untuk membantu para pengambil keputusan
b) Untuk
memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual
c) Melalui
cara simulasi yang interaktif
d) Dimana
data dan model analisis sebaai komponen utama.
2. Konsep
Sistem Penunjang Keputusan
1) Masalah
Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3
tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
2) Masalah
Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur
pada 3 tahap diatas.
3) Masalah
Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau
dua tahap
3. Tujuan
Sistem Penunjang Keputusan
1) Membantu
manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2) Mendukung
penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3) Meningkatkan
effektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
4. Model
Sistem Penunjang Keputusan
Model dalam sistem pengambilan keputusan ada
3 macam yaitu:
a. Perangkat
Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan laporan periodik maupun khusus.
b. Model
Matematika : menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan
satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model
matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
c. Perangkat
lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu
kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau
sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan.
5. Peranan
Sistem Penunjang Keputusan dalam memecahkan permasalahan
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah
dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih
baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat
menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar